Kamis, 30 April 2015

Kenapa orang Luar Negeri yang peduli Pada Negeri ini...?




Aksi aktivis Greenpeace di depan Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, 12 Maret 2014. Mereka mendesak pemerintah meninggalkan eksploitasi batubara termasuk menghenttikan pembangkit listrik tenaga batubara dan beralih ke energi terbarukan. Foto: Greenpeace
Kandungan batubara di berbagai daerah di Indonesia seakan ingin dikuras habis. Di Kalimantan dan Sumatera, ribuan izin eksploitasi batubara diterbitkan pemerintah. Batubara digadang-gadang pemerintah sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan pemerintah memperjuangkan pembangunan infrastrtuktur seperti rel kereta api guna menyokong industri ini.
Namun, “jualan” pemerintah ini ternyata berbeda dengan fakta yang diungkapkan Greenpeace. Laporan yang dirilis 18 Maret 2014 mengungkapkan, batubara malah memperburuk kinerja ekonomi. Bukan itu saja, operasi tambang ini menciptakan teror bagi kehidupan masyarakat sekitar, memperdalam kemiskinan, dan menciptakan kerusakan lingkungan begitu parah.
Dalam laporan berjudul “Batubara Melukai Perekonomian Indonesia” ini memperlihatkan, pada periode 2001-2012, Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa di sektor pertambangan batubara. Bahkan, sejak 2011, Indonesia menjadi pengekspor batubara terbesar di dunia, mengalahkan Australia. Padahal cadangan batubara negeri ini hanya tiga persen dari cadangan dunia.
Produksi batubara meningkat lebih dari 450 juta ton tahun 2012.  Sayangnya, peningkatan produksi batubara begitu tinggi ini, ternyata hanya menyumbang empat persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
“Padahal fakta tidak begitu. Industri ini bernilai rendah dan menimbulkan banyak kerusakan,” kata Arif Fiyanto, Jurukampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia di Jakarta, hari itu.
Belakangan ini, harga batubara terus turun. Perekonomian pun berimbas kuat menyebabkan fluktuasi besar dalam neraca pembayaran dan nilai tukar. Makin lengkaplah jejeran kerugian dari pengembangan berlebihan industri ekstraktif ini.
Greenpeace juga mengungkap dampak tambang batubara bagi daerah sekitar. “Masyarakat, sekitar tambang batubara ini menderita.” Satu contoh, eksploitasi batubara di Kalimantan Timur.  “Desa-desa sekitar tambang banyak miskin. Tambang berdampak buruk bagi pertanian, perikanan dan sektor lain,” kata Arif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOTIVASI

Kerusakan alam Kab.Murung Raya yang menjadi motivasi saya untuk melakukan pelestarian alam yang telah rusak akibat :
* penebangan hutan secara brutal oleh masyarakat dan
pemerintah dengan alsan yang bermacam-macam yang
pada intinya hanya mengakibatkan kerusakan belaka
tanpa pernah peduli untuk membenahinya kembali
* belum tergalinya secara profesional anaka tumbuhan
yang tumbuh dihutan Kab.Murung Raya yang bisa
dijadikan obat-obatan tradisioanl yang bisa
dijadikan alternatif untuk pengobatan
* tidak terlindunginya hewan hewan buas asli
kalimantan dari perburuan liar masyarakat yang
akibatnya memusnahkan populasinya.